Lagi pula lanjut Eka, perusahaan juga tidak akan sembarangan dalam berutang. Karena perusahaan pasti akan melihat dari sisi risiko dan kemampuan bayar agar tidak merugikan di kemudian hari.

"Kita juga enggak berani juga (kalau ngutang saat negara bubar). Apalagi kita sudah berhubungan dengan capital market itu tidak mudah," jelasnya.
Eka melanjutkan, dalam berutang perseroan biasanya mempertimbangkan jika cicilannya harus sepertiga dari pendapatan. Karena jika lebih dari itu, akan membahayakan keuangan perseroan.
"Dan biasanya cicilannya sepertiga dari penghasilan," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)