Agusman melanjutkan, kinerja penjualan eceran pada Januari 2019 masih ditopang oleh penjualan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, barang budaya dan rekreasi, khususnya mainan anak-anak dan alat tulis, dan subkelompok sandang. Di samping itu, pada kuartal IV/2018 penjualan eceran tumbuh meningkat secara tahunan. Hasil survei mengindikasikan penjualan eceran kuartal IV/2018 tumbuh 4,7% (yoy), meningkat dibandingkan 4,6% (yoy) pada kuartal III/2018. “Hal ini sejalan dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada PDB kuartal lV/2018 yang tercatat 5,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 5% (yoy) pada kuartal III/2018,” papar dia.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa peningkatan penjualan eceran pada kuartal IV/2018 terutama terjadi pada sub kelompok sandang yang tumbuh sebesar 27,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 20,5% (yoy) pada kuartal sebelumnya. Selain itu, peningkatan penjualan juga terjadi pada kelompok barang budaya dan rekreasi, yang tercatat tumbuh 11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 4,4% (yoy) pada kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan pada 2018, penjualan eceran menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun 2017.
Hasil survei, mengindikasikan penjualan eceran pada 2018 secara rata-rata tumbuh 3,7% (yoy), meningkat dibandingkan 2,9% (yoy) pada 2017. Adapun peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan sub kelompok sandang yang secara rata-rata tumbuh 15,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 1% (yoy) pada 2017. Selain itu, sambung dia, peningkatan penjualan pada 2018 juga terjadi pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang secara rata-rata tumbuh 11,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan -1,7% (yoy) pada 2017. “Perkembangan kinerja penjualan eceran tersebut sejalan dengan PDB pengeluaran konsumsi rumah tangga tahun 2018 yang tercatat tumbuh 5,05% (yoy), meningkat dibandingkan 4,94% (yoy) pada tahun 2017,” jelas dia.

Secara regional, pertumbuhan IPR Desember 2018 di sebagian besar kota yang disurvei tercatat mengalami pertumbuhan positif. Sejumlah kota yang tercatat mengalami pertumbuhan penjualan ritel positif antara lain Makassar (38,1%) dan Medan (6,7%). Sedangkan pada Januari 2019, sebagian kota tercatat mengalami kontraksi sejalan dengan perlambatan pada pertumbuhan IPR Nasional antara lain Banjarmasin (-20,6%) dan Bandung (-17,0%). Agusman melanjutkan, tekanan kenaikan harga pada Maret 2019 diperkirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Indikasi tersebut terlihat dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) yang akan datang sebesar 156,9 atau menurun dari 160,1 pada bulan sebelumnya.