Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Honorer Sulit Passing Grade saat Seleksi Pegawai Setara PNS

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 25 Februari 2019 |13:23 WIB
Banyak Honorer Sulit <i>Passing Grade</i> saat Seleksi Pegawai Setara PNS
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

JAKARTA - Forum Honorer Kategori Dua (K2) Indonesia (FHK2I) menyebut banyak tenaga honorer yang sulit mencapai passing grade atau ambang batas yang ditetapkan untuk seleksi calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Bukan karena tidak mampu menjawab, tapi lebih karena persoalan teknis.

Seperti diketahui pada tanggal 23-24 Februari ini pemerintah menyelenggarakan seleksi calon PPPK. “Misalnya di Banjarnegara untuk guru itu ada yang ikut seleksi 513 orang. Dari laporan yang masuk ada 90-an yang tidak lolos passing grade. Itu belum semua lapor,” kata Ketua FHK2I Titi Purwaningsih saat dihubungi di Jakarta kemarin.

 Baca Juga: Seleksi Kompetensi Pegawai Setara PNS Dimulai Besok, Ini Bocoran Soalnya

Titi mengatakan bahwa kendala teknis menjadi salah satu alasan banyaknya honorer K2 yang sulit mencapai passing grade. Pasalnya banyak guru honorer yang tidak menguasai teknologi informatika (TI). Bahkan ada yang merasa kesulitan menggunakan komputer.

“Banyak yang usianya di atas 50 tahun. Jadi kurang familiar menggunakan komputer,” ujarnya. Nilai ambang batas untuk kompetensi teknis, manajerial, serta sosial kultural paling rendah 65.

 Baca Juga: Mau Lulus Jadi Pegawai Kontrak Setara PNS? Kejar Nilai Ini

Lalu untuk nilai kompetensi teknis paling rendah 42. Lalu ambang batas wawancara berbasis komputer paling rendah 15. Dia menyebut karena sibuk menyesuaikan diri dengan TIdan komputer, banyak yang akhirnya kehabisan waktu. Menurutnya hal ini harusnya menjadi perhatian pemerintah jika serius ingin menyelesaikan masalah tenaga honorer.

“Ketika mengerjakan ujian belum bisa memahami dan waktu tidak terkejar. Akhirnya kehabisan waktu. Ada yang sekali membaca langsung dijawab. Lalu ada yang sibuk sibuk menggeser kursor. Bagi yang tidak bisa IT, ini kan kendala. Seharusnya disesuaikan dengan kapasitas honorer,” ungkapnya.

Dia pun berharap agar ada penyesuaian passing grade untuk PPPK. Dengan begitu ada ke sempatan bagi tenaga honorer yang tidak lolos passing grade. “Saat seleksi CPNS pemerintah gampang melakukan penyesuaian passinggrade karena banyak yang tidak lolos. Harus nya untuk honorer juga bisa,” paparnya. Lebih lanjut dia menilai bahwa seleksi PPPK ini terkesan terburu-buru dan dipaksakan. Rentang waktu seleksi begitu pendek sehingga banyak tenaga honorer yang tidak mempersiapkan dengan matang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement