JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM tahun ini menargetkan jumlah nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebanyak 4,75 juta nasabah.
Target tersebut akan disertai peningkatan siklus pembiayaan yang ditargetkan mencapai Rp15,1 triliun pada 2019. Karena itu, strategi pendanaan perseroan akan mengandalkan penerbitan surat utang di pasar modal dengan target mencapai Rp6,5 triliun.
Sementara sisanya akan menggunakan pinjaman perbankan dan dana program dari Kementerian Keuangan. Hal ini disampaikan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.
 Baca Juga: Cara Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Emak-Emak dan Keluarganya
Dia mengatakan, kinerja perseroan pada 2018 menjadi yang terbaik dalam sejarah PNM. Perseroan dapat mencapai rekor terbaiknya, dengan net lending tumbuh 136,4%, sementara outstanding meningkat 79,1%, dan number of account (NoA) berhasil menanjak hingga 114,40%.
“Bisnis ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) dalam enam tahun terakhir mencatatkan angka NPL (non performing loan) terendah, yaitu kurang dari 3%. Kuncinya adalah menjalin silaturahmi dan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah,” ujar Arief dalam jumpa pers di Jakarta.
Bisnis Mekaar juga telah melampaui target untuk melayani 4 juta ibu-ibu pra sejahtera di 30 provinsi di seluruh Indonesia. Hingga 25 Februari 2019, nasabah PNM Mekaar telah mencapai 4.258.907 dengan outstanding Rp5,891 triliun.
 Baca Juga: Presiden Jokowi: Saya Usaha dari Subuh sampai Tengah Malam
Kerja keras PNM Mekaar telah mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dengan mengunjungi delapan lokasi, yakni di Bogor, Tambora, Ciracas, Garut, Bekasi, Kemayoran, Muara Gembong, dan Magetan. Pada 2019, PNM selalu melakukan pendampingan usaha dan meluaskan jejaring ultra mikro UMKM dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat dengan berfokus pada perluasan jangkauan layanan dan pendampingan nasabah melalui program pengembangan kapasitas usaha (PKU).
“Kami ingin masuk lebih jauh ke daerah tingkat dua dan tiga. Pengambangan juga akan dilakukan dikawasan timur Indonesia,” tambahnya.
PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha memberikan pendampingan dan pembinaan kepada nasabah binaan, baik secara reguler maupun kluster yang berdasar pada kesamaan wilayah ataupun produk.