Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemendag Sebut Turunnya Produksi Minyak RI Jadi Penyebab Defisit Perdagangan

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 28 Februari 2019 |17:57 WIB
Kemendag Sebut Turunnya Produksi Minyak RI Jadi Penyebab Defisit Perdagangan
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

"Impor bahan baku juga naik sebesar 20,1% untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur, berupa besi atau baja, serta kebutuhan industri pengolahan di dalam negeri. Tahun ini diperkirakan lebih dari 90% impor adalah barang modal dan bahan baku," tuturnya.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Defisit USD1,16 Miliar, Ini Kata BI

Dia menuturkan, ekspor nonmigas Januari-Desember 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD24,39 miliar, disusul Amerika Serikat USD17,67 miliar dan Jepang USD16,31 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,90%.

"Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD30,37 miliar (16,87%), diikut Jawa Timur USD19,07 miliar (10,59%) dan Kalimantan Timur USD18,56 miliar (10,31%)," ungkapnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement