JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membuka peluang kerja sama hulu minyak dan gas bumi dengan perusahaan migas asal Malaysia, yakni Petronas. Peluang kerja sama itu akan diwujudkan dengan kerja sama melakukan ekspansi bisnis hulu migas di luar negeri.
”Kemungkinan besar kami akan menjajaki kerja sama di Timur Tengah. Lapangan di Timur Tengah bisa jadi peluang kerja sama antara Pertamina dengan Petronas,” ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Pertamina Pastikan Laba Bersih 2018 Capai Rp5 Triliun
Menurut dia, peluang kerja sama melakukan ekspansi bisnis bersama di Timur Tengah masih tahap awal. Langkah itu sebagai upaya Pertamina mengembangkan bisnis di kancah internasional. Tak hanya itu, Pertamina juga berencana meningkatkan hak partisipasi di sejumlah blok migas milik Petronas.
Sejumlah blok migas itu di antaranya Lapangan Kikeh, Lapangan Kidurong, dan Lapangan Kimanis. ”Di sana kami nonoperator atau semua participating interest (PI). Masih ada kemungkinan melakukan farm in lagi,” kata dia.

Selain itu, Pertamina juga menjajaki kerja sama pemanfaatan kilang minyak Petronas untuk bisa mengolah minyak mentah milik Pertamina. Sementara itu, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan mengatakan, peluang kerja sama itu terbuka lebar karena keduanya memiliki aset migas di Timur Tengah.
Selain di Timur Tengah, Pertamina juga memiliki aset hulu migas di Afrika antara lain di Gabon, Aljazair, Namibia, Nigeria, dan Tanzania. ”Misalnya aset upstream kami di Gabon, Malaysia kan punya dan joint operation juga. Kita sharing bareng infrastrukturnya,” ujar dia.
Baca Juga: Wamen ESDM Sebut Pertamina Tak Akan Bangkrut karena BBM Satu Harga
Kemudian untuk kerja sama kilang, katanya, Pertamina berencana memanfaatkan kilang Petronas untuk mengolah minyak mentah. Adapun kerja sama ini berupa kesepakatan pengolahan minyak mentah (crude processing deal /CPD).
”Jadi yang kita jajaki apakah kita bisa menggunakan kilang Petronas. Jadi, selain minyak mentah bagian Pertamina di Malaysia atau kita ambil crude di Irak lalu kita bawa ke kilang Petronas. Nanti hasil olehan itu seluruhnya dibawa ke Indonesia,” ungkap Heru.