Puan mengungkapkan, seni merupakan keahlian untuk membuat karya yang memiliki nilai keindahan. Seni tidak dapat dilepaskan dari budaya karena nilai-nilai keindahan selalu berakar dari budaya masyarakat. Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, terdiri atas 17.000 pulau, 714 suku, 1.100 bahasa, memiliki keragaman seni budaya. Karena itu, berbagai karya seni yang dihasilkan memiliki ciri khas dan berbeda di setiap daerah. Seni gamelan contohnya, walaupun pada dasarnya sama, namun antara gamelan Jawa Tengah dengan gamelan Jawa Timur memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing. “Begitu juga seni membatik, seni menenun, seni tari, seni lukis, seni pahat, seni kuliner, dan sebagainya memiliki kekhasan budaya di setiap wilayah Nusantara,” jelasnya.
Rektor ISI Solo Guntur mengapresiasi rencana pemerintah yang akan mengalokasikan dana abadi kebudayaan. Sebab kebudayaan merupakan pilar membangun karakter bangsa. Dengan adanya dana abadi kebudayaan diharapkan bisa memfasilitasi upaya meles tarikan dan mengembangkan budaya Indonesia. “Seperti seni, sebagai salah satu elemen kebudayaan, bisa menangkarkan karakter baik, membasuh kehalusan sehingga sangat penting dan strategis,” kata Guntur.
(Ary Wahyu Wibowo)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)