 
                Baca Juga: Pakai Jargas, Ibu-Ibu Tak Perlu Lagi Cari Tabung LPG
Dia juga mengungkapkan, setiap tahunnya, Indonesia hanya menambah sambungan jaringan gas, sekitar 90 ribu sampai 100 ribu. Menurutnya, angka tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah rumah tangga seluruh Indonesia, yang mungkin mencapai angka 67 atau 68 juta jiwa. Lebih lanjut, Ignasius menambahkan, untuk mengurangi impor elpiji, bisa menggunakan penambahan jaringan gas.
"Kalau kita mau mengurangi elpiji, nah, pengembangan jaringan gasnya bisa. Sampai bahkan ditulis di peraturan presiden, boleh menggunakan sistem LNG, kalau terpaksa, " tambahnya.
Pihaknya sendiri menargetkan, pada tahun 2020 dan selanjutnya, Kementrian ESDM dalam satu tahun akan membangun satu juta jaringan gas rumah tangga, jika memang tersedia anggarannya.
"Di tahun 2020 dan selanjutnya, kalau ada anggaran, targetnya dalam satu tahun itu 1 juta rumah tangga," pungkasnya
(Feby Novalius)