"Jumlah tenaga kerja ini akan terus meningkat di tahun 2019 sejalan dengan pencapaian progressnya, hal ini tentu memberikan dampak positif bagi multipier effect secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitar," katanya.
Sebagai informasi, PLTU Lontar merupakan salah satu proyek dari PT PLN unit induk Jawa bagian barat. Kapasitas PLTU inu sebesar 1 x 315 mw dan memasok tiga subsistem untuk wilayah DKI Jakarta dan Banteng yakni subsistem Balaraja. Subsistem Kembangan serta Subsistem Muara Karang-Gandul.
Baca Juga: Mengintip Pembangkit Listrik 'Tidur' di Pasuruan yang Siap Berikan Setrum
Pembangunan PLTU Lontar unit empat kapasitas 315 mw ditandatangani pada 17 September 2015 dengan kontrak efektif 1 April 2016 dan merupakan aset milik PLN dan EPC dengan nilai kontrak sebesar USD225 juta, 18 miliar yen Jepang, dan Rp1,58 triliun.
Dibangun di atas tanah seluas 11 hektare persegi, PLTU unit IV diproyeksikan selesai pada 2019 mendatang. Pembangunannya dilaksanakan oleh pemenang tender, yakni Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan juga menggandeng kontraktor lokal PT Satyamitra Surya Perkasa.
(Dani Jumadil Akhir)