JAKARTA - Tidak terasa kuartal pertama di tahun 2019 sudah mau lewat lagi. Artinya kamu sudah melewati bulan ketiga di tahun ini. Dulu waktu menyambut tahun baru 2019, pasti kamu rajin mencatat resolusi apa saja yang bisa dilakukan sepanjang tahun ini. Apakah resolusi tersebut sudah berjalan dengan baik?
Nah, mumpung masih di kuartal pertama nih, lebih baik fokus kembali untuk menggapai impian kamu di tahun ini, terutama untuk urusan finansial. Jika dulu kamu punya resolusi buat mengelola keuangan yang lebih baik meski penghasilan pas-pasan, jangan takut untuk merealisasikannya.
Emang bisa penghasilannya pas-pasan sesuai upah minimum kabupaten/kota (UMK) diatur atau bahkan ditabung? Bisa dong. Selama ada kemauan dan komitmen, kamu bisa nabung, bahkan bisa investasi juga lho.
 Baca Juga: Ingin Keuangan Rumah Tangga Sehat? Lakukan 5 Hal Ini!
Nah, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengelola penghasilan pas-pasan. Yuk simak seperti dikutip CekAja, Minggu (31/3/2019).
Hitung UMK
UMK di berbagai daerah di Indonesia untuk 2019 mengalami kenaikan mencapai 8,03%. Sedikitnya ada lima daerah yang besaran UMK tahun 2019 tertinggi dibandingkan dengan UMK daerah lain.
Daerah-daerah tersebut antara lain Surabaya dengan besaran UMK 2019 mencapai Rp3,8 juta atau naik dari tahun sebelumnya Rp3,5 juta. Setelah itu ada Kota Cilegon dengan besaran UMK Rp3,9 juta dari sebelumnya Rp3,6 juta.
Ada juga Kabupaten Bekasi yang mencapai Rp4,1 juta atau naik dari sebelumnya Rp3,8 juta. Begitu juga Kota Bekasi yang mencapai Rp4,2 juta atau naik dari sebelumnya Rp3,9 juta. Dan yang terbesar adalah Kabupaten Karawang yang UMK per bulannya mencapai Rp4,23 juta atau naik dari tahun sebelumnya Rp3,91 juta.
 Baca Juga: Jangan Boros Lagi, Begini Cara Mengelola Keuangan di Tahun Baru
Asumsikan saja misalnya UMK di berbagai daerah mencapai Rp3,5 juta. Apakah besaran penghasilan tersebut bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari selama sebulan? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Namun, mau gak mau penghasilan tersebut bisa disiasati.
Â
Prioritas utama
Cukup enggak cukup penghasilan Rp3,5 juta untuk kebutuhan sehari-hari itu relatif. Kembali ke masing-masing apakah gaya pengelolaan keuangan kamu termasuk yang boros atau hemat. Nah, untuk itu ada baiknya kamu untuk memprioritaskan apa saja kebutuhan yang harus dikeluarkan tiap bulannya.
Kalau kamu seorang single yang sedang merantau dan bekerja di Jakarta atau kota-kota besar, kamu bisa mulai mengatur pengeluaran untuk biaya sewa hunian atau indekos. Usahakan cari indekos yang harga sewanya sekitar Rp500.000 per bulan.
 Baca Juga: Resolusi Keuangan 2019 Bukan Hanya Diwacanakan!
Selanjutnya, kamu bisa atur pengeluaran untuk biaya makan. Taruhlah biaya makan kamu sehari Rp40.000. Maka dalam sebulan kamu menghabiskan Rp1,2 juta. Berikutnya kamu atur untuk biaya transportasi Rp500.000 dan biaya pulsa atau telepon Rp300.000. Maka total biaya prioritas utama kamu dalam sebulan sekitar Rp 2,5 juta.
Nah, di atas pengeluaran prioritas kamu sudah terhitung mencapai Rp2,5 juta dari total penghasilan Rp3,5 juta. Artinya ada sisa Rp1 juta lagi. Baiknya sih, uang Rp1 juta tersebut kamu atur lagi. Misalnya masing-masing Rp250.000 untuk investasi, asuransi, dana darurat, dan pengeluaran hiburan. Perlu dong kamu anggarkan dana hiburan biar hidup enggak sumpek-sumpek amat.
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News