Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jumlah Single Investor di Papua Barat Tumbuh 400%

Jumlah <i>Single</i> Investor di Papua Barat Tumbuh 400%
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua Barat mengungkapkan, saat ini jumlah single investor identity (SID) Papua Barat telah bertambah lebih dari 400% dari awal berjumlah 358 SID sejak tahun 2016 menjadi 1.611 SID per Februari 2019.

“Peningkatan jumlah investor ini diharapkan juga sejalan dengan pemahaman investor dan calon investor terhadap produk pasar modal selain saham, yakni reksa dana dan Exchange Traded-Fund (ETF),” kata Kepala Kantor BEI Papua Barat Adevi Sabath Sofani seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Senin (8/4/2019).

 Baca Juga: BEI: Ada 3.600 Investor Saham Muda di Papua

Disampaikannya, banyak manfaat yang didapatkan ketika berinvestasi di reksa dana dan ETF. Untuk mengenal dan memahami lebih lanjut terkait reksa dana, serta ETF, masyarakat dapat mengikuti sekolah reksa dana atau kelas reksa dana dan ETF secara gratis di masing-masing kantor perwakilan BEI yang berada di penjuru Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.

Bertumbuhnya investor pasar modal di Papua, menurutnya, tidak hanya agresifnya BEI melakukan edukasi dan sosialisasi dengan membuka kelas pasar modal. Tetapi juga saat ini investasi di pasar modal makin mudah dan murah.

Apalagi, penerapan simplifikasi pembukaan rekening efek (RE) dan rekening dana nasabah (RDN) melalui pembukaan rekening secara elektronik telah diresmikan. Melalui program ini diharapkan proses menjadi investor di pasar modal menjadi lebih cepat, mudah, dan menjangkau hingga seluruh pelosok Indonesia.

Kata Adevi, awal pekan ini merupakan hari terakhir kantor perwakilan BEI Papua Barat melaksanakan kegiatan operasional di Kabupaten Manokwari dan akan bergabung dengan Kantor perwakilan BEI Papua yang berlokasi di Jayapura, Papua.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement