JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa meski ada kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit yang merupakan ekspor andalan Indonesia, tetapi neraca perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa masih positif.
"Secara umum neraca perdagangan ke Eropa masih positif," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, dikutip dari Antaranews, di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Suhariyanto memaparkan pada Januari-Maret 2019 nilai ekspor ke Uni Eropa adalah sebesar USD3,6 miliar, sedangkan impornya USD3,02 miliar.
Baca Juga: Kemenperin Siap Ekspor Mobil Desa ke Timor Leste
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia ke Uni Eropa masih surplus sekitar 580 juta dolar AS. "Tentu ada situasi yang berbeda-beda, kita dengan Jerman mengalami defisit, dengan Belanda kita surplus. Secara umum masih bagus karena kita masih surplus 587 juta dolar AS," paparnya.