“IHSG trennya bagus, positif naik. Asing itu melakukan penjualan bersih saham sepekan terakhir cukup besar, investor asing cukup sensitif terhadap isu-isu Pemilu, mereka lebih menahan diri, siapapun yang menang bukan itu masalahya tapi ke arah ‘behaviour’ asing aja yang sedikit menghindar sementara,” katanya.
Baca Juga: Harapan Pemimpin Dunia untuk Presiden Terpilih
Geliat investor asing akan kembali muncul, menurut dia, juga karena dari sisi demografi di Indonesia banyak usia produktif.
“Ini pasar yang masih bagus, kalau kita lihat kecenderungan ekonomi global sedang melemah, banyak dana asing negara larinya ke ‘emerging market’, salah satunya Indonesia,” katanya.
Sebagai informasi, pada periode Pemilu 2019 ini, IHSG menguat tipis 0,08% selama dua pekan terakhir, dibandingkan dengan Pemilu 2014 yang naik signifikan hingga 22,3%, Pemilu 2009 meroket hingga 87% dan Pemilu 2004 naik 44,6%.
(Feby Novalius)