Proyek PLTP Unit II Dieng dan Patuha ini masuk dalam bagian fast track program (FTP) tahap lI 10.000 MW, bagian dari program 35.000 MW milik pemerintah di sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Selain kedua proyek tersebut, GeoDipa juga tengah membangun 10-15 MW pembangkit listrik berskala kecil dan 10-15 MW pembangkit listrik organic rankine cycle. Keduanya dibangun dengan skema pembangunan Build Operate Transfer yang akan beroperasi di 2020 dan 2022.
"Sehingga pada 2023, Geo Dipa akan meningkatkan kapasitas produksi listriknya hingga 270 megawatt," kata dia.
Dari aspek lingkungan, Geo Dipa sebagai penghasil energi bersih akan berpartisipasi aktif mengurangi emisi karbon dunia. Pada tahun 2023 dengan total kapasitas 270 MW, maka diperkirakan akan mengurangi emisi karbon sekitar 1,7 juta ton atau meningkat dua kali lipat dari tahun 2019.
Baca Juga: Perfomance Bond Tak Cair, Geo Dipa Berpotensi Kehilangan Rp60 Miliar