Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Nasib Pedagang vs Pengangguran

Rani Hardjanti , Jurnalis-Selasa, 07 Mei 2019 |04:05 WIB
Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Nasib Pedagang vs Pengangguran
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya agar selalu bersikap mandiri dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Apalagi ketika zaman mulai diukur dengan materi, serta kemulliaan dan derajat kemanusiaan seseorang dihitung dari kemandirian secara ekonomi.

Masyarakat pun memiliki pandangan yang berbeda bagi orang memiliki pekerjaan dengan yang tidak bekerja. Masyarakat lebih menghargai penjual sayur keliling dari pada pengangguran. Orang yang memiliki pekerjaan dianggap mampu mandiri dengan penghasilan mereka sendiri, bahkan dapat memberi kontribusi pada masyarakat dengan membantu orang lain secara finansial. Sementara bagi mereka yang tidak bekerja merupakan sikap setan.

Ada beberapa keutamaan orang yang bekerja keras, seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. "Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah," (HR Ahmad)

 Baca Juga: Jejak Nabi Muhammad SAW dari Kecil hingga Sukses Berbisnis

Berikut ini keutamaan orang bekerja, seperti dikutip dari Buku Bisnis Rasulullah, Malahayati S Psi, Great Publisher, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

a. Memelihara Izzah sebagai Orang Muslim.

Dari Muhammad bin Ashim, dia berkata. "Telah sampai berita padaku bahwa Umar bin Khatab RA, jika ia melihat pemuda yang membuatnya kagum maka ia akan menanyakan perihal anak itu. 'Apakah anak itu memiliki pekerjaan?' Jika dikatakan 'tidak', maka ia akan berkata. 'Telah jatuh derajat anak muda itu di mataku',"

 Baca Juga: Jangan Mengeluh, Ini Keutamaan Seorang Muslim yang Lelah Bekerja Keras

Umar bin Khatab ra. memang dikenal sebagai seorang sahabat yang tegas dan keras. Dia paling tidak suka melihat orang yang berpangku tangan, tidak bekerja mencari karunia-Nya dan hanya menunggu orang mengasihani. Memiliki pekerjaan apapun jenisnya akan memelihara izzah sebagai seorang muslim. Seorang muslim yang tidak bekerja otomatis derajatnya akan jatuh, meski dia seorang yang saleh dan rajin beribadah.

b. Memelihara Kemuliaan sebagai Manusia

 

Imam Ar-Raghib al Ishfahani pernah berkata "Siapa saja yang tidak mau berusaha dan bekerja maka nilai kemanusiaannya telah rusak, bahkan nilai kebinatangannya dan menjadi orang yang telah mati."

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement