Menurutnya, persoalan defisit perdagangan harus diperbaiki dengan mendorong kinerja ekspor. Hal itu dilakukan dengan diversifikasi ke produk manufaktur, bukan hanya bergantung pada ekspor komoditas sumber daya alam saja.

Sedangkan CAD dapat dilakukan dengan mendorong potensi pariwisata Indonesia, sehingga bisa semakin menarik devisa untuk masuk. "Lima tahun ke depan pariwisata harus digenjot," katanya.
Selain itu juga, harus memperbaiki sektor-sektor jasa yang masih defisit, seperti jasa pengangkutan kapal. "Jadi itu semua sudah tergambar di RPJMN 2020-2024," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)