Dalam rancangannya ke depan, stasiun kereta cepat Walini akan terkoneksi dengan moda transportasi umum lainnnya guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat pada kawasan tersebut.
"Dengan lahan seluas 1.278 hektare, Walini merupakan salah satu titik proyek kereta cepat yang diproyeksikan sebagai kawasan TOD (Transit Oriented Development)," kata Chandra.
Adapun sistem integrasi dan pembangunan infrastruktur transportasi umum yang baik pada kawasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, sehingga dapat menstimulasi daya saing dan penumbuhan ekonomi secara efektif.
Di bagian lain, proyek pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya hingga saat ini masih menunggu selesainya studi kelayakan yang dikerjakan Japan International Cooperation Agency (JICA). Study tersebut baru akan dimulai pada Juni mendatang.
Terkait hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan memyerahkan studi kelayakan sepenuhnya kepada JICA selaku pengembang proyek. “Selanjutnya setelah studi kelayakan pemerintah akan memfasilitasi,” kata Budi di Palembang, pekan lalu.
Dia menambahkan FS akan memakan waktu sekitar setahun. Adapun pengerja annyasekitar 3-4 tahun ke depan.
(Dani Jumadil Akhir)