Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Buffett Kuasai 483.300 Saham Amazon, Nilainya Rp13 Triliun

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 20 Mei 2019 |10:36 WIB
Buffett Kuasai 483.300 Saham Amazon, Nilainya Rp13 Triliun
Warren Buffett (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK – Nilai saham miliarder asal Amerika Serikat (AS) Warren Buffett di Amazon.com Inc telah terungkap untuk pertama kali. Chairman dan pemegang saham terbesar Berkshire Hathaway itu memegang 483.300 lembar saham yang diperkirakan setara dengan uang sebesar USD900 juta (Rp13 triliun). Pada awal bulan ini Buffett menyebutkan seorang manajer investasi di Berkshire Hathaway telah membeli saham di Amazon.

Namun, dia tidak memaparkannya secara detail. Meski USD900 juta, nilainya hanya sekitar 1% dari total nilai saham Amazon yang diperkirakan mencapai USD160,5 miliar. Buffett sejak lama memuji kesuksesan bisnis Jeff Bezos dan Amazon, tak terkecuali saat Bezos menjadi orang terkaya di dunia dua tahun lalu.

Pria berusia 88 tahun itu mengakui kemampuan bisnis Bezos berada di atas rata-rata. Faktanya, dia berhasil menciptakan kekuatan baru ritel online dan cloud com puting. “Seandainya bisa, saya ingin mendapatkan infusi darah (bisnis) dari Bezos,” kelakar Buffett, dilansir cnn.com.

Baca Juga: Amazon Tutup Marketplace di China, Ini Alasannya

Buffett mengakui perusahaannya kurang gesit dalam membeli saham perusahaan teknologi sepotensial Amazon. Salah satu saham terbaik yang dimiliki Buffett juga berasal dari teknologi, yakni Apple Inc.

Kejayaan Berkshire Hathaway yang menuntun pemiliknya, Buffett, menjadi orang terkaya kedua di dunia pada 2017 tidak terlepas dari kepandaiannya bermain saham. Pebisnis ulung asal AS tersebut sukses menyulap Berkshire Hathaway dari pabrik tekstil menjadi salah satu perusahaan holding terbesar di seluruh dunia.

Sejak membeli saham Berkshire Hathaway pada 1962, Buffett tidak langsung mengibarkan kesuksesan. Dia justru dirisaukan dengan melesunya bisnis tekstil dan sulitnya menambah pundi-pundi keuangan di badan internal.

Selain itu, pemilik Berkshire Hathaway, Seabury Stanton, juga mengecewakannya dengan harapan palsu. Buffett pun batal menjual saham di Berkshire Hathaway karena ditawar terlalu rendah.

warren

Dia berpikir keras sebelum memutuskan membeli lebih banyak saham Berkshire Hathaway untuk memegang kendali dan memecat Stanton. Dengan pengalaman itu, Buffett tidak ingin Berkshire Hathaway runtuh akibat krisis finansial.

Pada 1967 Buffett mulai menambah industri asuransi sebagai bagian dari bisnis Berkshire Hathaway. Alumnus Universitas Columbia itu membeli National Indemnity Company dan saham Government Employees Insurance Company (GEICO).

Sekitar 18 tahun kemudian Berkshire Hathaway menghentikan bisnis tekstilnya. Ranah bisnisnya pun mulai beragam, mulai perusahaan gula, ritel, jalan rel, perabot rumah tangga, ensiklopedia, vacuum cleaner, toko perhiasan, surat kabar, seragam, utilitas listrik dan gas, hingga maskapai.

Sederetan perusahaan yang berada di bawah kendali Berkshire Hathaway ialah GEICO, Long & Foster. Lalu, BNSF Railway, Lubrizol, Fruit of the Loom, Helsberg Diamonds, Flight Safety International, NetJet, dan Pampered Chef.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement