Oleh karena itu, Pemkot Bogor perlu mengkaji lebih dulu sistem penataan transportasi di Kota Bogor ini. Pemerintah harus mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang jika LRT sudah masuk ke Kota Bogor.
Pihaknya tak ingin ketika LRT telah masuk ke Kota Bogor tersebut, pemerintah daerah belum mempersiapkan moda transportasi apa yang akan digunakan nantinya agar terintegrasi dengan LRT.
Sementara itu, Ketua Komisi III Bidang Infrastruktur dan Transportasi DPRD Kota Bogor Sandy Pratama menjelaskan, itu baru sebatas wacana karena kaitannya dengan multitransportasi.
”Ini leading sector- nya ada di Bappeda sehingga harus ada kajian dulu, dibuat dulu detail engineering design (DED), dan koordinasi lebih mendalam dengan berbagai instansi,” ujarnya.
Selama ini, kata dia, belum ada pembahasan serius antara Pemkot dengan DPRD Kota Bogor terkait rencana penyelenggaraan transportasi massal, baik itu trem maupun LRT.
”Selama ini hanya sebatas hearing, yang mengusulkan terkait bagaimana ya jika di Kota Bogor ada trem, kemudian LRT. Yang jelas bagi kita, kalau investasi besar, jangan sampai merugi. Seperti sebelumnya dalam menyelenggarakan transportasi massal melalui pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” katanya.
Pihaknya mengaku sepanjang ide itu realistis dan tepat sasaran dalam penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan dan penyelenggaraan transportasi publik di Kota Bogor, pasti mendukung.
(Dani Jumadil Akhir)