Dia sangat jarang terima banyak pesanan untuk luar kota karena sudah cukup sibuk. ”Untuk ongkos kirim tergantung daerah,” katanya. Evitia mengaku saat ini kunci bisnis parsel miliknya dengan berbagi kabar di Instagram dan Facebook. Dia bahkan khusus memperbanyak akun Instagram hingga delapan akun. Tahun lalu hanya menggunakan tiga akun Instagram saja. Dari Instagram lalu berlanjut ke WhatsApp dan ketemuan di toko. ”Instagram sudah mulai sejak tiga tahun lalu, namun sekarang makin ramai. Sangat berdampak strateginya menggunakan Instagram dengan hashtag #parcel #parcellebaran #parcelmurah #parcelpecahbelah,” sebutnya.
Namun, untuk mengelola akun media sosial masih konservatif karena hanya dirinya sendiri sebagai admin. Karena mengelola sendiri, akhirnya hanya maksimalkan waktu senggang untuk posting yang banyak. Jalur website belum menariknya karena baru ada satu untuk toko bunganya. Pesaing diakuinya sekarang makin banyak, tapi dia optimistis targetnya bisa tercapai. Dia menargetkan tahun ini bisa mendapatkan 500 pesanan parsel atau bisa bertambah dari 300 parsel tahun lalu.
Omzet tahun lalu setidaknya mencapai Rp50 juta. Karena itu, dia siap menggenjot produksi dengan pegawai hingga delapan orang yang siap bekerja lembur kalau pesanan banyak. ”Bahkan sampai setelah Lebaran masih ada yang nanya-nanya lalu membeli. Sekarang sudah 300 parsel terjual sehingga saya optimistis target 500 pesanan tercapai,” tambahnya. Pesanan yang laris disebutnya barang pecah belah seharga Rp700.000. Namun, kadang ada juga pesanan unik seperti produk kristal. Umumnya pembeli akan bertanya harga lalu harga diskon dan ongkos kirimnya.
Untuk tempat menaruh barang- barang dia menggunakan berbagai macam material seperti bambu, kotak daur ulang, kotak kayu, dan juga kardus dengan berbagai ukuran. ”Pernah ada pesanan sulit minta gula khusus diabetes yang sulit ditemukan. Kami sudah cari di beberapa lokasi, tapi tidak menemukannya. Pernah juga ada pelanggan yang mangkir tidak selesaikan pembayaran. Saya pasrah saja,” ucapnya. Lain lagi kisah penjual parsel, Tini, yang berlokasi di Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dia juga mengombinasikan bisnis florist dan parsel. Bahkan, menurutnya, pelanggan florist mayoritas merupakan pembeli parsel.