Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bisnis Parsel Laris Manis berkat Media Sosial

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 27 Mei 2019 |09:31 WIB
Bisnis Parsel Laris Manis berkat Media Sosial
Foto: Koran Sindo
A
A
A

Dia mulai bisnis florist sejak 16 tahun lalu dan mulai mengembangkan parsel sejak 6 tahun lalu. Kombinasi bisnis florist dan parsel disebutnya efektif. Hal ini penting karena menurutnya pesanan parsel menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Delly Arifin, yang berbisnis dekorasi bunga dan taman vertikal, mengaku tidak berminat menekuni bisnis parsel. Menurutnya, saat ini terjadi perubahan tren. Konsumen sekarang lebih suka datang langsung membeli barang ke toko dan bikin sendiri. Orang sudah banyak yang bisa merangkai parsel dengan menggunakan berbagai bahan. Bahkan di banyak kantor juga secara mandiri merangkai parsel untuk dikirimkan.

Sepekan Jelang Lebaran Pedagang Parsel Kebanjiran Order

Namun, menurutnya, pesanan bunga dalam vas untuk hiasan meja dan versi papan juga ramai untuk Lebaran. Namun, tantangannya adalah bunga harus segar sehingga kerepotan bertambah di saat jelang Lebaran. ”Sekarang tidak seperti dulu saat sentra parsel ramai di Cikini atau sebagainya. Perkembangan desain parsel juga jarang yang baru jadi mudah ditiru. Karena itu, saya tidak bisnis parsel,” ujar Delly. Salah satu pakar parsel Yesy Wahyuningtyas mengatakan ada beberapa tips untuk membeli parsel. Menurutnya, konsumen harus paham parsel akan diisi oleh barang apa saja. Jangan lupa perhatikan waktu kedaluwarsa produknya, terutama bila itu adalah makanan. Langkah berikutnya adalah menilai bentuk dan desainnya apakah sesuai untuk orang yang ditujukan.

Kemudian terakhir baru menimbang harganya apakah masuk kantong atau tidak. ”Tren kekinian biasanya parsel ramai diisi kue kering ataupun ditambah pemanis hiasan bunga. Simpel dan berkesan serta sesuai budget,” ujar Yesy.

(Hafid Fuad)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement