Sedangkan penurunan terendah terjadi di Bandara Ngurah Rai, Bali sebe sar 7,75%. Sementara kenaikan jumlah kunjungan wisman terjadi di delapan pintu masuk udara dengan persentase kenaikan paling tinggi di Bandara Sultan Badarudin II, Sumatera Selatan sebesar 65,51%.
“Kita berharap jumlah wisman ini akan meningkat dan tentunya mendatangkan devisa bagi negara,” ungkapnya. Secara kumulatif (Januari-April 2019) kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 5,12 juta kunjungan atau naik 3,22% di bandingkan peri ode yang sama 2018 yang sebanyak 4,96 juta kunjungan.
Menurut kebangsaan, terbanyak berkunjung ke Indonesia adalah wisman asal Malaysia dengan 256.300 kunjungan, disusul China (171.600), Singapura (150.000), Timor Leste (106.245), dan Australia (102.000).
Terpisah, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengakui capaian kunjungan wisman secara bulanan maupun kumulatif tersebut masih di bawah angka psikologis.
“Angka 1,3 juta ini tidak bagus karena angka psikologis kita 1,5 juta per bulan atau 18 juta wisman pada akhir tahun ini,” ujarnya. Menpar menargetkan pada Juli 2019 kunjungan wisman bulanan bisa tembus 1,5 juta dan diharapkan bisa berlanjut hingga akhir tahun.