Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Revolusi Industri Udara, Penerbangan Bakal Gunakan Pesawat Luar Angkasa

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 16 Juni 2019 |14:11 WIB
Revolusi Industri Udara, Penerbangan Bakal Gunakan Pesawat Luar Angkasa
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
A
A
A

NEW YORK– Industri penerbangan diperkirakan bakal mengalami revolusi besar. Teknologi yang kian canggih memungkinkan waktu tempuh dengan transportasi udara kian cepat.

Kabar baik ini disampaikan perusahaan perbankan UBS dalam laporan terbarunya yang menyatakan potensi pasar industri penerbangan akan semakin besar di masa mendatang. Ini berkat revolusi di industri aviasi, yaitu terdapat sejumlah perusahaan yang menyiapkan layanan penerbangan supercepat melalui jalur luar angkasa.

Dalam laporannya UBS menyatakan perjalanan dengan kecepatan tinggi melalui jalur luar angkasa memungkinkan tiga perusahaan, yakni Virgin Galactic, SpaceX, dan Blue Origin, berhasil membuktikannya.

Prospek bisnisnya cerah. Nilai pasar transportasi supercepat itu dapat mencapai USD20 miliar dalam satu tahun. Perbankan yang berkantor pusat di Swiss itu bahkan berani memprediksi, dengan teknologi yang ada, perjalanan dari Kota New York, Amerika Serikat (AS), menuju Shanghai, China, dapat ditempuh hanya dalam 39 menit melalui jalur orbit rendah.

Baca Juga: Maskapai Wajib Jelaskan Penerbangan Codeshare ke Penumpang

“Transportasi luar angkasa masih berada pada fase awal. Dengan kemajuan teknologi dan jatuhnya biaya pengeluaran akibat kompetisi, penerbangan via luar angkasa akan menjadi sesuatu yang biasa,” kata Jarrod Castle dari UBS seperti dikutip CNBC .

“Hal itu akan menjadi batu loncatan bagi penerbangan jarak jauh di bumi,” ujarnya. Penggunaan teknologi pesawat luar angkasa dalam sistem transportasi udara akan menjadi terobosan baru dan membuka persaingan dengan maskapai penerbangan yang menyediakan perjalanan jarak jauh.

Menurut UBS, bisnis itu lebih menjanjikan daripada pariwisata luar angkasa yang hanya memiliki pasar USD3 miliar. UBS mengestimasi industri luar angkasa yang kini sekitar USD400 miliar akan meningkat dua kali lipat menjadi USD805 miliar pada 2030 jika inovasi itu diterapkan dalam bisnis penerbangan antarnegara.

Baca Juga: Banyak Balon Udara Liar, Rute Penerbangan Jakarta-Surabaya Dialihkan

Castle mengatakan rute penerbangan melalui luar angkasa juga lebih realistis, baik secara bisnis atau ekonomi. Perusahaan luar angkasa dunia seperti Virgin Galactic, SpaceX, dan Blue Origin telah menerima investasi selangit dalam melancarkan program pariwisata luar angkasa.

Virgin Galactic sedikitnya mendapatkan dana dari Aabar Investment Group senilai USD380 juta dan dari Pemerintah New Mexico senilai USD200 juta.

Investasi agresif tersebut akan mendorong pengembangan pesawat luar angkasa secara lebih luas dan cepat. Sejauh ini Virgin Galactic, SpaceX, dan Blue Origin tidak memberikan komentar mengenai rencana penerbangan udara menggunakan pesawat luar angkasa.

Namun hal itu patut menjadi alternatif sektor bisnis. Saat ini penerbangan jarak jauh masih menggunakan pesawat dengan rata-rata daya tempuh sekitar 10 jam. Tempo perjalanan itu dapat dipangkas hingga di bawah satu jam jika menggunakan roket pesawat luar angkasa.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement