Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Groundbreaking Proyek Smelter Feronikel di Kolaka

<i>Groundbreaking</i> Proyek <i>Smelter</i> Feronikel di Kolaka
Foto: Peletakan Batu Pertama Proyek Smelter Kolaka
A
A
A

Acara pemancangan tiang pertama tersebut ditandai dengan penekanan tombol bersama yang dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB)a Syafruddin, Direktur Operasi 3 PT PP Abdul Haris Tatang, Direktur Utama PT CNI Derian Sakmiwata, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Bupati Kolaka Ahmad Safei.

Direktur Operasi 3 PT PP Abdul Haris Tatang mengatakan, smelter ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021. Pabrik pengolahan yang menelan investasi Rp14,4 triliun ini diperkirakan akan memproduksi sekitar 229.000 ton Feronikel (FeNi) setiap tahunnya dengan kadar nikel 22-24%.

“Dalam pembangunan proyek Smelter ini, kami (PT PP) berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek yang akan bekerjasama dengan partner konsorsium ENFI (BUMN China) dimana Perseroan optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut selama 24 (dua puluh empat) bulan,” ujarnya.

Selain itu, Smelter dibangun mengadopsi teknologi rotary kiln electric furnace (RKEF). Teknologi RKEF yang terdiri dari 4 (empat) tanur listrik jenis rectangular di mana teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia.

“Dengan keberhasilan Perseroan sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek pembangkit serta minyak dan gas, maka saat ini Perseroan mulai terjun ke area industri proses pengolahan mineral,” jelas Tatang.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement