4. Impor RI Turun
Nilai impor Indonesia Mei 2019 mencapai USD14,53 miliar atau turun 5,62% di bandingkan April 2019. Demikian pula jika di bandingkan Mei 2018 turun 17,71%. Impor nonmigas mau pun migas pada Mei 2019 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Impor nonmigas Mei 2019 mencapai USD12,44 miliar atau turun 5,48% dibanding April 2019.
Demikian pula jika di bandingkanMei2018turun15,94%. Impor migas Mei 2019 mencapai USD2,09 miliar atau turun 6,41% dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 26,89%.
“Penurunan impor nonmigas terbesar Mei 2019 dibanding April 2019 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar USD158,5 juta (8,68%), sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan sayuran sebesar USD69,8 juta (269,50%),” ujarnya.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Mei 2019 Surplus, BPS: Belum Ideal
Berdasarkan penggunaan barang, impor barang konsumsi pada Mei 2019 mengalami ke - naikan 5,62% dibandingkan bulan sebelumnya. Meski begitu, secara yoy mengalami penurunan sebesar 10,86%.
Menurut Suhariyanto, peningkatan impor barang konsumsi pada Mei 2019 terjadi karena bersamaan dengan bulan Ramadan. Hal ini menyebabkan permintaan barang konsumsi meningkat khususnya golongan sayuran.
“Impor sayuran dan akar serta bonggol tertentu yang bisa dimakan atau HS 07, termasuk di sana salah satunya bawang putih hingga 69,8%. Pemerintah sudah memutuskan impor barang putih untuk menekan harga agar tidak naik. Kemudian ada anggur,” ujarnya.
Baca Juga: Apa Penyebab Ekspor RI Turun pada Mei 2019?
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Mei 2019 di tempati oleh China dengan nilai USD18,03 miliar (29,31%), Jepang USD6,46 miliar (10,50%), dan Thailand USD3,95 miliar (6,43%). Impor nonmigas dari ASEAN 19,18%, sementara dari Uni Eropa 8,23%.
5. Respons Menko Darmin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kinerja ekspor memang naik relatif tinggi sehingga surplus nonmigas cukup menutup defisit pada bulan Mei 2019. Meski begitu, kata Darmin, untuk tren surplus berlanjut masih akan sulit.
“Masih sulitlah untuk mengatakan akan terus apa nggak, tetapi ini perkembangan yang baik,” katanya.
(Rani Hardjanti)