Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Amankan APBN, Perang Dagang AS-China Dipantau

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 05 Juli 2019 |11:12 WIB
Amankan APBN, Perang Dagang AS-China Dipantau
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah akan terus memantau perkembangan ekonomi global terkait perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan China dan pergerakan harga minyak dunia. Pasalnya, dua indikator ini akan berdampak pada asumsi dan target APBN.

“Kita akan terus memantau seluruh asumsi APBN sampai dengan akhir tahun. Mungkin kita tidak menghitung berdasarkan tiap harinya dan nanti akan melihat rata-rata tahun ini pada bulan ini bagaimana implikasinya,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, harga minyak yang mulai turun akan menjadi perhatian pemerintah. Apabila harga minyak mulai turun, maka akan berdampak pada asumsi penerimaan migas yang juga akan turun. Namun dari ang garan subsidi juga akan lebih rendah. “Kita akan lihat nanti dinamika sisi pendapatan dan belanja negara,” ungkapnya.

 Baca Juga: Anggaran Kementerian Lembaga Tahun 2020 Turun 0,2% Jadi Rp854 Triliun

Sementara tekanan yang berasal dari perang dagang diharapkan bisa menghasilkan ke putusan yang positif. “Kalau di antara kedua pimpinan, AS dan China sudah sepakat dan kita harapkan ada kedekatan mengenai apa yang akan di terima kedua belah pihak, maka ke tidakpastian dari pertumbuh an ekonomi dunia dan perdagangan global menjadi lemah. Kalau itu terjadi, semester II kita berharap akan lebih positif sentimennya,” tandasnya.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, perang dagang dampaknya belum signifikan di trade channel. Yang sudah lebih terasa, di finan cial channel khususnya dalam bentuk ketidakpastian yang menurunkan appetite investor.

“Pasar keuangan menjadi lebih volatile khususnya. Negara-negara yang fragile karena current account deficit mengalami gejolak nilai tukar seperti rupiah,” ujar Piter.

 Baca Juga: Asumsi Makro RAPBN 2020 Disepakati, Pertumbuhan Ekonomi Jadi 5,2%-5,5%

Dia menyebut, untuk trade channel memang dampaknya belum signifikan. Tapi menurutnya, berdasarkan teori apabila perang dagang terus berlangsung dampaknya akan besar dan akan memperburuk dampak di financial channel. Saat ini pascaperang dagang perekonomian AS justru membaik. Sektor-sektor yang terkena dampak langsung kenaikan tarif dan penurunan demand dari China seperti perkebunan kedelai sudah merasakan dampak perang dagang, tetapi belum memengaruhi sektor-sektor lain.

Dia mengungkapkan, efek menularnya tertahan oleh program bantuan pemerintah. Tapi kalau terus berlangsung dan banyak sektor yang terkena, pemerintah AS tidak mungkin lagi memberikan bantuan dan akhirnya perekonomian AS akan melambat drastis.

“Fenomena serupa akan terjadi di China. Selanjutnya melalui global value chain, banyak negara yang terdampak. Perekonomian global akan melambat,” paparnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement