Sedangkan realiasi pada penerbitan SBR seri 006 sebelumnya mencapai Rp2,26 triliun, jumlah ini lebih rendah dari realisasi penerbitan SBR seri 005 yang mencapai Rp4 triliun.
Sementara itu, Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Loto Srinaita Ginting menyatakan, target sebesar Rp60 triliun-Rp80 triliun tersebut merupakan ruang yang diberikan, artinya dalam perjalanannya dapat terjadi penyesuaian. Sebab penerbitan SBN akan menyesuaikan selera pasar.
"Kalau misalnya rencana untuk lelang ritel sekian loan sekian, kalau misalnya ada yang perlu disesuaikan karena enggak sesuai rencana awal ya mengalir saja, bukan berarti artinya enggak tercapai," jelasnya.
(Feby Novalius)