JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan penyelesaian jalan tol ligkar luar Bogor alias Bogor Outer Ring Road (BORR) tidak akan molor. Meskipun proyek tersebut sempat dihentikan karena ambruknya tiang pancang jalan tol tersebut.
Asal tahu saja, proyek lingkar luar Bogor Seksi IIIA memiliki panjang 2,85 kilometer dengan target waktu penyelesaian 12 bulan, yaitu sampai akhir Desember 2019. Pekerjaannya menyambung pekerjaan sebelumnya yang hanya sampai persimpangan Jalan Sholeh Iskandar-Yasmin Bogor.
Baca Juga: Beton Tol BORR Ambruk, Jasa Marga hingga PTPP Bisa Kena Sanksi
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, dihentikannya proyek sama sekali tidak menganggu. Mengingat kerusakannya tidak begitu parah dan juga hanya pemberhentiannya hanya berlangsung sebentar
“Enggak (molor penyelesaiannya) kan hanya masalah basah ya,” ujarnya saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Pengerjaan akan tetap dikebut sehingga tidak mengalami molor. Namun, pemerintah tetap meminta agar pengerjaannya mengutamakan safety atau keselamatan.
“Intinya itu aja sekaligus mungkin safety factor dinaikkan. Kalau saya pribadi, safety-nya dinaikkan saja. Antisipasi, koreksi, supaya tidak mengganggu jadwal penyelesaian,” katanya.
Baca Juga: Jika Tol BORR Mangkrak, Kontraktor Tak Diberi Dispensasi Waktu
Sugi menjelaskan, jatuhnya tiang pancang pada jalan tol BORR dikarenakan kurang bagusnya pluring yang dilakukan, sehingga berat total volumenya ada di tiang pancang.
Karena terlalu berat, semenan atau pluran itu tidak mampu menahan tiang pancang itu. “Mungkin belom sempat pluringnya bagus, sehingga berat jenis sama berat volume jadi berat total di pierhead menjadikan berkurang sehingga itu roboh,” katanya.