Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenaikan Harga Properti Residensial Melambat di Kuartal II-2019

Fakhri Rezy , Jurnalis-Senin, 12 Agustus 2019 |11:11 WIB
Kenaikan Harga Properti Residensial Melambat di Kuartal II-2019
Ilustrasi Rumah (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Hasil survei Bank Indonesia (BI) menyatakan harga properti residensial mengindikasikan perlambatan. Lambatnya kenaikan harga tersebut di pasar primer pada kuartal II-2019.

Mengutip data BI, Jakarta, Senin (12/8/2019), data tersebut tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal II-2019 yang tumbuh 0,20% (qtq), melambat dibandingkan 0,49% (qtq) pada kuartal sebelumnya.

Baca juga:  Mumpung Belum Menikah, Milenial Usia 21-29 Tahun Gencar Beli Rumah

Menurut Bank Indonesia, melambatnya kenaikan harga properti residensial terjadi pada semua tipe rumah. Ke depan, kenaikan harga rumah diperkirakan meningkat pada kuartal III-2019 sebesar 0,76% (qtq).

 Rumah

Sementara itu, volume penjualan properti residensial pada kuartal II-2019 tercatat mengalami kontraksi pertumbuhan -15,90% (qtq), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 23,77% (qtq).

 Baca juga: Jadi Tren Terbaru, Ternyata Milenial AS Lebih Suka Sewa Rumah daripada Beli

Penurunan penjualan properti residensial disebabkan oleh turunya penjualan pada rumah tipe kecil dan rumah tipe menengah. Menurut responden, beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penjualan adalah melemahnya daya beli, suku bunga KPR yang cukup tinggi, dan tingginya harga rumah.

Hasil survei menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial oleh pengembang terutama bersumber dari non perbankan, tercermin pada pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dana internal pengembang yang mencapai 60,57%. Sementara di sisi konsumen, pembelian properti residensial sebagian besar masih menggunakan fasilitas KPR sebagai sumber pembiayaan utama.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement