JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memastikan perseroan sudah tidak lagi tertarik untuk ikut serta dalam divestasi 26% saham PT Nusa Halmahera Minerals (HNM). Perusahaan ini merupakan milik dari perusahaan tambang asal Australia yakni Newcrest Mining Limited.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo mengatakan, cadangan emas di NHM sudah sangat terbatas sekali. Diperkirkan cadangan emas di tambang tersebut hanya tinggal 300.000 troy ounce saja dan akan habis dalam kurun waktu 2 hingga 3 tahun saja.
Baca Juga: Antam Jajaki Kerjasama dengan 2 Perusahaan China
Menurut Arie, jika dilakukan divestasi maka perseroan akan merugi. Pasalnya, uang yang dikeluarkan tidak sebanding dengan uang yang didapatkan oleh Perseroan dari proses divestasi tersebut.

Sehingga menurutnya, rencana divestasi ini tidak memungkinkan dari sisi keekonomianya. Lagi pula lanjut Arie, saat ini Antam sudah memiliki porsi saham sebesar 25% di perusahaan tambang NHM tersebut.
“Mungkin enggak. Karena cadangannya tinggal 2-3 tahun lagi sudah habis. Menurut kita tinggal 300.000 troy ounce artinya kalau akusisi dengan nilai yang ini ya bisa akuisisi rugi nanti ya,” ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Baca Juga: Pabrik Feronikel Antam di Halmahera Beroperasi Semester II-2019