Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasokan Minyak Australia Rentan di Tengah Konflik Timur Tengah

Pasokan Minyak Australia Rentan di Tengah Konflik Timur Tengah
Minyak Mentah (Reuters)
A
A
A

AUSTRALIA - Serangan terhadap fasilitas produksi minyak Arab Saudi akhir pekan lalu menunjukkan betapa rawaannya pasokan minyak dunia termasuk di Australia.

Lebih dari lima persen pasokan minyak dunia terganggu oleh serangan rudal terhadap fasilitas kilang milik Aramco di Abqaiq. Untuk sementara, Arab Saudi dengan segera bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi dan produksi sudah hampir normal kembali.

 Baca juga: Muncul Kekhawatiran Pasokan Kurang, Harga Minyak Naik

Namun ancaman bagi adanya konflik lebih serius di Timur Tengah masih saangat tinggi.

 Minyak Mentah

Dengan dukungan Amerika Serikat, Arab Saudi berusaha keras untuk menunjuk Iran sebagai pelaku utama di balik serangan tersebut.

Di Amerika Serikat, politisi garis keras dari partai pemerintah Partai Republik sudah menyerukan perang terhadap Iran.

 Baca juga: Imbas Serangan Drone, Investor Akan Lari ke Emas dan Obligasi Pemerintah

Presiden AS Donald Trump yang menjadi penentu akhir mengatakan bahwa negaranya siap menyerang Iran, namun saat ini mengatakan perang bukanlah opsi pertama.

Melansir VoA Indonesia, konflik terbuka di Timur Tengah tidak saja akan merusak infrastruktur perminyakan di kawasan tersebut, kerusakan yang pasti lebih parah dibandingkan serangan yang dilakukan akhir pekan, entah itu dilakukan pemberontak Yaman Houthi atau dilakukan oleh Iran.

Dan bila itu terjadi, Australia yang biasanya hanya memiliki cadangan minyak untuk tiga minggu mungkin akan mengalami masalah besar.

Baca juga:  Harga Minyak Naik 15%, Menko Darmin: Itu Masuk Akal Saja

"Bila ada masalah besar, pasokan dan cadangan BBM sangat kecil dan pemerintah sendiri tidak memiliki cadangan minyak sama sekali," kata Marsekal Udara Purnawirawan John Blackburn kepada ABC.

Sebagai perwira yang pernah menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Australia, John Blackburn sudah melakukan tiga peneltiian mengenai keamanan pasokan BBM Australia.

"Pasokan BBM hanya cukup untuk pemakaian segera saja," katanya.

"Secara ekonomi mungkin memang bagus namun kita sama sekali tidak terkesan tangguh."

Menurut Blackburn, dalam waktu seminggu saja pasok BBM akan habis bila pasokan dari Timur Tengah terputus.

Angka dari pemerintah Australia sendiri mengukuhkan hal tersebut.

Dalam kajian terbaru mengenai keamanan pasok BBM, Departemen Lingkungan dan Energi Australia mengatakan cadangan BBM yang dimiliki Australia adalah 18 hari untuk bensin, 22 hari untuk diesel dan 23 hari utuk avtur (bahan bakar untuk pesawat).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement