Dia menyatakan, tingkat daya saing tenaga kerja Indonesia masih rendah, lantaran di dominasi lulusan SD dan SMP sebesar 58%. Di sisi lain, pengusaha banyak mengeluhkan persoalan tentang upah minimum, belum lagi persoalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Itu semua menjadi tantangan Indonesia," katanya.
Baca juga: Canggih, Nginap di Hotel China Dilayani Robot
Oleh sebab itu, perlu adanya transformasi ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia menjadi lebih fleksibel, seiring dengan dunia yang bergerak semakin fleksibel.
"Suka tidak suka fleksibilitas harus diterima, termasuk fleksibilitas di pasar kerja, untuk itu ekosistem tenaga kerja harus punya kemampuan adaptasi," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)