10 Desainer Terkaya di Dunia, dari Perancang Properti hingga Uang Kripto
JAKARTA - Merancang dan menciptakan sesuatu yang hebat adalah pekerjaan yang biasa dilakukan seorang desainer. Bahkan, mereka yang professional dapat menghasilkan karya-karya terbaik di kelasnya.
Di balik hasil yang mereka buat, nilai seni menjadi salah satu penentu untuk harga. Baik itu dunia properti, tekstil bahkan desain mata uang pun akan menghasilkan pemasukan yang sangat besar.
Tak heran, banyak desainer terkenal dunia berhasil mendulang keuntungan yang begitu besar dari hasil karyanya. Berikut ini beberapa desainer yang termasuk dalam jajaran terkaya di dunia, dilansir dari Wealthy Gorilla, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Baca juga: Rahasia Bill Gates Kembali Jadi Orang Terkaya di Dunia, Ini Faktanya
10. Christian Candy (USD1,1 Miliar atau Rp15,5 Triliun)
Christian merupakan pengembang properti dan desainer interior kelas atas Inggris. Perannya dalam pengembangan kondominium mewah One Hyde Park di London serta merancang beberapa properti paling mewah di dunia membuat namanya kian dikenal.
9. Valentino Garavani (USD1,5 Miliar atau Rp21,1 Triliun)
Valentino Garavani terkenal sebagai perancang busana Italia dan pendiri Valentino Spa. Setelah memulai karier pertamanya melalui magang, ia berpindah ke Paris untuk belajar dan kemudian pergi membuka rumah mode di Roma.
Baca juga: Julia Koch, Miliarder Wanita yang Punya Duit Rp575 Triliun
8. Stefano Gabbana (USD1,7 Miliar atau Rp23,9 Triliun)
Perancang busana Italia ini mulai bekerja di sebuah restoran pada tahun 1980, ia bertemu dengan mitra bisnisnya di masa depan, Domenico Dolce. Keduanya membuka perusahaan fashion pertama mereka pada tahun 1982 yang berspesialisasi dalam pakaian wanita dan sukses memenangkan berbagai penghargaan dan diakui seluruh dunia.
7. Domenico Dolce (USD1,7 Miliar atau Rp23,9 Triliun)
Setelah dulu berpindah ke Milan, ia bertemu dengan Stefano Gabbana dan membentuk Dolce & Gabbana beberapa waktu kemudian. Kesempatan besar pertama mereka datang pada tahun 1984 ketika mereka diundang untuk berpartisipasi dalam Milan Fashion Week.
6. Patrizio Bertelli (USD5,2 Miliar atau Rp73,3 Triliun)
Pria yang merupakan CEO Prada ini juga mendirikan pabrik kecil di Arezzo, membuat ikat pinggang, tas, dan barang-barang kulit. Dia memenangkan kontrak untuk memproduksi barang-barang kulit untuk Prada dan kemudian menjadi dalang di balik label Prada.
Baca juga: Crazy Rich Asians Nyata, Buktinya 5 Miliarder Ini!
5. Tim Sweeney (USD8 Miliar atau Rp112,7 Triliun)
Semasa kuliah, Tim mulai mengembangkan perusahaan shareware bernama Epic yang kemudian diluncurkan sebagai 'Epic Games', serta mengembangkan serangkaian game penembak orang pertama, yang disebut 'Unreal'. Di antara banyak game lainnya, ia juga mengembangkan 'Gears of War' yang ia jual ke Microsoft dengan angka yang dirahasiakan.
4. Ralph Lauren (USD8,2 Miliar atau Rp115,6 Triliun)
Perancang busana Amerika Serikat ini keluar dari gelar bisnis yang ditempuhnya saat kuliah untuk mulai menjual dan mendesain sendiri pakaian dan asesoris pria. Saat ini, Ralph memiliki 35 toko butik di AS dan dianggap sebagai salah satu perancang busana paling terkenal dan sukses yang pernah ada.
Baca juga: Luckin Coffee Kian Berjaya, CEO dan Chairman Langsung Jadi Miliarder
3. Giorgio Armani (USD9,6 Miliar atau Rp135,3 Triliun)
Dirinya terkenal karena setelan yang rapi, bersih dan khas yang ditampilkan dalam film-film seperti Miami Vice. ada akhir tahun 90-an, Armani memiliki lebih dari 2.000 toko di seluruh dunia dan penjualan tahunan sekitar USD2 miliar atau sekira Rp28,1 triliun.
2. Miuccia Prada (USD11,1 Miliar atau Rp156,5 Triliun)
Istri dari Patrizio Bertelli ini merupakan seorang perancang busana dan pengusaha wanita Italia. Miuccia Prada mengambil alih bisnis pembuatan barang mewah keluarga pada tahun 1978, ia kemudian mulai membuat inovasi ransel tahan air sampai dia bertemu suaminya, Patrizio.
1. Satoshi Nakamoto (USD19 Miliar atau Rp267,8 Triliun)
Tenggelam dalam misteri, Satoshi Nakamoto merupakan pembuat mata uang kripto populer Bitcoin. Ia juga telah kehilangan dua pekerjaan dan rumahnya karena kemalangan finansial, jadi dia berpikir bahwa inilah yang membuatnya menciptakan mata uang digital tersebut.
(Fakhri Rezy)
