JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2014-2019 Jusuf Kalla (JK) menyatakan, ekonomi global saat ini memang tengah diliputi ketidakpastian, utamanya karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS dan China). Imbasnya ekonomi global pun terpukul, IMF bahkan proyeksikan hanya tumbuh 3% pada 2019.
Baca Juga: BI: Ekonomi Global Cuma Tumbuh 3% di 2020 kalau Perang Dagang Berlanjut
Meski demikian, JK menyebut hal itu menjadi tantangan yang harus dihadapi dan tak boleh ada yang pesimistis, dari kepala negara hingga kepala keluarga. Lantaran dia yakin akan ada masanya perbaikan ekonomi di beberapa tahun kedepan.
"Presiden tidak boleh pesimis. Direktur perusahaan juga tidak boleh pesimis. Kepala rumah tangga juga," ujar dia ketika ditemui di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (4/12/2019) malam.
Baca Juga: Ketidakpastian Ekonomi Global, Sri Mulyani: Berharap Lalu Kecewa
Menurutnya, dalam mengelola keuangan negara, tak jauh berbeda seperti mengelola keuangan sebuah perusahaan maupun rumah tangga. Dalam konteks ekonomi rumah tangga yang melemah, maka kepala rumah tangga akan melakukan penghematan.
Tatapi, penghematan yang dilakukan tersebut tentu bukan dalam jangka panjang. Melainkan hal pokok yang berkaitan dengan investasi masa depan tetap dilakukan, seperti biaya sekolah anak hingga membuka peluang usaha.
"Jadi ini kehidupan ekonomi jalan. Enggak mungkin hanya di rumah, termenung, sedih. Menteri juga begitu, menghemat penting tapi tetap menjaga masa depannya, saat siklus ekonomi ke bawah tapi naik juga nanti," ungkapnya.