Usai banjir, Eti mengaku sudah menerima setidaknya empat kasur lantai untuk di-laundry.
Walau demikian, para pelaku usaha laundry menyampaikan pasca banjir, usahanya laku keras.
"Kalau dibilang persentasenya saya kurang tahu. Tapi melihat dari notanya ya banyak, ditotal sama yang kemarin bisa 600 kilogram per bulannya," jelas Ida.
Tetapi, setelah banjir surut warga yang menggunakan jasa laundry tidak bisa disebut stabil. "Kalau banjirnya besar, pelanggan banyak. Kalau banjirnya kecil, pelanggan biasanya mencuci sendiri," ujar Eti.
(Dani Jumadil Akhir)