Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Realisasi Asumsi Makro 2019 Tak Sesuai Target, Salah Siapa?

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 07 Januari 2020 |16:47 WIB
   Realisasi Asumsi Makro 2019 Tak Sesuai Target, Salah Siapa?
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
A
A
A

Nilai tukar pun tercatat terapresiasi 3,9% sepanjang tahun 2019, yakni di level Rp14.146 per USD, lebih rendah dari asumsi sebesar Rp15.000 per USD.

Namun lifting minyak tercatat hanya mencapai 741 ribu barel per hari, lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 775 ribu barel per hari. Sedangkan untuk lifting gas hanya mencapai 1,05 juta barel setara minyak per haridari asumsinya sebesar 1,25 juta barel setara minyak per hari.

Sri Mulyani menyatakan, realiasi lifting, harga ICP, dan kurs rupiah telah berimbas besar pada kondisi penurunan penerimaan negara dalam Pajak Penghasilan (PPh) migas.

"Jadi dari sisi produksi lebih rendah, harga juga lebih rendah, dan kurs rupiah lebih kuat, membuat penerimaan dari migas mengalami tekanan. Sehingga terjadi penurunan cukup dalam dari migas," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement