JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) menggelontorkan sejumlah uang untuk berinvestasi pada beberapa proyek di Indonesia dengan UEA. Berdasarkan perkiraan, total investasi UEA sebesar USD22,89 miliar untuk 16 proyek.
Salah satu kesepakatan bisnis yang akan dijalankan adalah investasi di sektor energi dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Baru, UEA Pakai Konsep Dana Abadi
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Prbadi mengatakan, perusahaan energi baru terbarukan (EBT) dari UEA akan membangun PLTS berkapasitas 145 mega watt peak (MWp). Nantinya, perusahaan UEA ini akan bermitra dengan perusahaan energi yang ada di Indonesia.
Menurut Agung, investasi di pembangkit ini diperkirakan mencapai Rp1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata diproyeksikan memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 mw..
“Perusahaan energi baru terbarukan (EBT) Masdar, yang berbasis di Abu Dhabi, PEA, nantinya akan bermitra dengan PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBi) membangun PLTS Terapung Cirata sebesar 145 Mega Watt Peak (MWp),” katanya seperti dilansir setkab, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Baca Juga: Putra Mahkota UEA Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru
Selain pengembangan Energi Baru Terbarukan, dalam pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) ditandatangani pula kesepakatan bisnis sejumlah proyek migas seperti pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan antara Pertamina dengan Mubadala. Potensi minyak mentah di Balongan antara Pertamina dengan ADNOC, hingga penyediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) antara ADNOC dengan Pertamina.
Â