Jepang mencetak angka terendah di antara 19 negara dan kawasan dalam kajian 2018 itu. Para pekerja Jepang rata-rata mengambil setengah dari jumlah cuti tahunan 10 dari 20 hari.
Kajian Expedia itu mengungkap, sebanyak 58% pekerja Jepang mengaku "merasa bersalah" sebagai penyebab mengapa mereka tidak mengambil cuti tahunan yang menjadi hak mereka. Bahkan, hanya 43% pekerja menyatakan kantor mereka mendukung untuk mengambil cuti—yang terendah di dunia.
"Jelas ada jurang antara generasi," kata Akina Murai, kepala bagian humas Expedia di Jepang.
Menurutnya, 62% orang Jepang berusia 18 hingga 34 tahun merasa kurang berlibur, dibandingkan 40% responden berusia di atas 50-an tahun yang merasa demikian. Jurang generasi ini menunjukkan karyawan muda ingin dan merasa perlu mengambil lebih banyak hari libur, namun ditentang atasan mereka yang tidak berpikir dan berperilaku serupa.
(Feby Novalius)