JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menggelar rapat koordinasi (Rakor) rencana aksi penanggulangan bencana banjir di Jawa Barat.
Turut hadir Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama sejumlah Bupati/Walikota, kepala Dinas dan perwakilan Pusat.
Banjir yang terjadi pada bulan Januari merendam sembilan Kabupaten dan Kota di Jawa Barat di Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” kata Menteri Basuki.
Baca Juga: Tips Aman Menyimpan Dokumen Pribadi, Agar Aman walau Kebanjiran
Menurut Menteri Basuki, Terowongan Nanjung di Curug Jompong yang telah beroperasi membuat banjir di cekungan Bandung seperti daerah Dayeuhkolot tidak berlangsung lama, bahkan nyaris tidak terdengar adanya banjir.
“Untuk banjir Citarum, kami ingin sampaikan dengan hujan paling besar pada 17 Desember (2019) banjir tidak berkepanjangan di Dayeuhkolot, karena beroperasinya Terowongan Nanjung berfungsi untuk memperlancar aliran Sungai Citarum ke hilir,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/1/2020).
Baca Juga: Pasca-Banjir, Arsip Nasional Ingatkan Pentingnya Perawatan Dokumen Pribadi
Untuk mengurangi banjir di cekungan Bandung secara signifikan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum tengah menyelesaikan sodetan Cisangkuy yang bisa mengalirkan 80% air dari sungai Cisangkuy langsung ke Citarum. Dirinya berharap, April 2020, proyek sodetan Cisangkuy ini bisa selesai sehingga banjir di Dayeuhkolot dan sekitarnya bisa dikendalikan secara optimal.
“Dengan demikian saya ingin tahun 2020 ini banjir di cekungan Bandung bisa kita kendalikan dan lebih baik. Karena saya harus memfokuskan ke hilir, seperti Karawang, Muara Gembong, Cilamaya yang tahun ini juga terkena banjir besar. Kita akan bangun Bendungan Cibeet dan Cijuray yang ditargetkan bisa terealisasi mulai tahun depan dan pembangunan bendungan diharapkan selesai paling lambat 2024,” terangnya.