JAKARTA - Pengusaha sekaligus investor asal Amerika, Mark Cuban menegaskan pasar saham saat ini jauh berbeda dengan yang terjadi pada 1999. Pernyataan ini untuk menanggapi kegelisahan investor yang membandingkan pasar saham tahun ini dengan tahun 1999.
"Suku bunga jauh berbeda saat itu. Anda pernah melihat banyak orang berpartisipasi dalam pasar, tetapi anda tidak melihat itu sekarang. Perdagangan harian itu benar-benar membuat pasar berbusa," ujar Cuban seperti dilansir CNBC, Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: Alternatif Investasi di Tengah Kelesuan Pasar Saham
Mark Cuban merupakan pengusaha yang berhasil meraup miliaran dolar AS dari booming dotcom ini mengungkapkan bahwa suku bunga yang jauh berbeda pada saat ini dan pada 1999 lalu menjadi alasan mengapa dirinya menilai penilaian pasar saham tahun ini akan jauh berbeda.
Dia juga beropini bahwa tingkat perdagangan harian yang surut memberikan kenaikan pada dana indeks yang kemudian menciptakan lanskap berbeda secara fundamental. "Ada begitu banyak uang mengejar dana indeks, sehingga selama dana itu terus tumbuh pasar akan naik," kata Cuban.
Komentar pebisnis AS yang sukses menjual Broadcast.com kepada Yahoo pada April 1999 dengan harga USD5,7 miliar ini merupakan tanggapan kekhawatiran para investor yang membandingkan penilaian pasar saham saat ini dengan pasar pada tahun 1999 yang berakhir dengan keruntuhan booming dotcom.
Baca Juga: Pasar Masih Labil, Dirut BEI: Jangan Tunda Go Public
Sedangkan, saham sektor online yang sangat spekulatif membantu mendorong Nasdaq yang didominasi teknologi naik lebih dari 500% dari tahun 1995, hingga bubble itu pecah pada Maret 2000 silam.
Sementara itu pada Selasa lalu, investor miliarder Paul Tudor Jones sempat menyebut pasar saham yang gila, Jones mengungkapkan bahwa dirinya lagi-lagi terjebak dalam bauran moneter dan fiskal yang paling gila dalam sejarah. Hal ini dinilainya sangat eksplosif dan menentang imajinasi.
"Ini mengingatkan saya pada awal 99. Di awal 99 kami memiliki 1,6% PCE, 2,3% CPI. Kami memiliki metrik yang sama persis hari ini," ujar Jones.
Follow Berita Okezone di Google News