Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Virus Korona Serang Ekonomi Jepang, Terutama Sektor Pariwisata

Maylisda Frisca Elenor Solagracia , Jurnalis-Selasa, 28 Januari 2020 |11:41 WIB
Virus Korona Serang Ekonomi Jepang, Terutama Sektor Pariwisata
Jepang (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Wabah virus korona ternyata membuat perekonomian terguncang, khususnya Jepang. Pasalnya, ekonomi Jepang akan menurun lebih dalam dibandingkan saat wabah SARS terjadi.

Seperti diketahui, pariwisata merupakan salah satu sektor yang membuat pertumbuhan perekonomian Jepang meningkat selama 1 dekade terakhir. Di mana, wisatawan China paling banyak berlibur ke Jepang.

 Baca juga: Kalahkan Rusia, Jepang Terpilih Jadi Tuan Rumah World Expo 2025

Melansir Bloomberg, Jakarta, Selasa (28/1/2020), namun, baru-baru ini China membuat keputusan untuk memblokir wisatawan berlibur ke negeri tirai bambu tersebut akibat wabah virus korona. Hal ini pastinya akan membuat perekonomian Jepang diprediksi menurun.

Menurut ekonom Shuji Tonouchi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley, jika jumlah pengunjung yang terganggu lebih daripada saat wabah SARS yang terjadi di sana, maka pertumbuhan ekonomi Jepang akan menurun sebesar 0,2%.

 Baca juga: Lebih dari Separuh Perusahaan Jepang Tak Naikkan Gaji Pokok

Menurut perkiraan ekonom Lembaga Penelitian Nomura Takahide Kiuchi, apabila makin memburuk dan krisis tersebut berlarut-larut hingga satu tahun penuh, itu bisa membuat ekspansi Jepang turun 0,45%.

Virus korona sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 81 orang dan membuat hampir 3.000 orang sakit Wabah ini datang pada saat liburan Tahun Baru Imlek. Padahal, Imlek di China merupakan suatu periode perjalanan epik yang biasanya merupakan migrasi manusia tahunan terbesar di dunia.

 Baca juga: Jepang Catat Surplus Neraca Berjalan hingga USD12 Miliar

Virus ini datang di waktu yang sangat tidak tepat juga untuk Jepang. Produk domestik bruto diperkirakan telah menyusut sebesar 3,7% pada kuartal keempat di tengah kemerosotan ekspor dan kekeringan belanja konsumen setelah kenaikan pajak penjualan pada Oktober lalu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement