Untuk masalah dapur, kontrakkan memiliki dapur khusus di setiap unit kontrakannya. Sedangkan kosan tidak setiap kamar memiliki dapur individu, biasanya dapur hanya disediakan satu untuk seluruh anak kos.
Dalam bisnis kontrakkan, bertamu dibebaskan asalkan masih mematuhi norma agama dan adat setempat. Tetapi pada bisnis kos-kosan jam bertamu dan lokasi penerimaan tamu dibatasi.
Setelah itu yang terakhir terkait kondisi penyewa, kontrakkan cocok bagi calon penghuni yang sudah berkeluarga. Sedangkan kos-kosan lebih cocok dihuni atau disewa oleh para pelajar, pekerja rantau, mahasiswa dan sejenisnya.
(Feby Novalius)