Menurut Presiden, sebagaimana disebutkan dalam laporan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahwa tahun ini genangan banjirnya surut sangat drastis sekali, dari 490 menjadi 80 dengan turunnya drastis, dari yang dulunya terkena dampak 159.000 menjadi 77.000. Nantinya, terowongan yang menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp316,01 miliar akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum menjadi 669 meter kubik per detik.
”Ini juga turunnya sangat drastis sekali dan kalau tadi sodetan dan kolam retensi nanti selesai insyaallah kita akan bisa selesaikan, terutama yang di hulu. Tapi urusan di hulu ini juga bukan hanya urusan itu sodetan dan kolam retensi nanti selesai salah kita akan bisa selesaikan terutama yang di hulu, tapi urusan di hulu juga bukan hanya urusan yang berkaitan dengan infrastruktur tadi terowongan atau kolam retensi atau sodetan,” ujar Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menitipkan agar rehabilitasi lahan yang di atas Citarum, reboisasi, penghijauan, itu juga harus dikerjakan secara paralel. “Kalau ini rampung, rampung baru kita masuk ke hilirnya yang juga memerlukan perhatian kita,” ujar Presiden.
(Dani Jumadil Akhir)