Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Industri Manufaktur China Tutup, Harga Tembaga Anjlok hingga 12%

Maylisda Frisca Elenor Solagracia , Jurnalis-Rabu, 05 Februari 2020 |16:14 WIB
Industri Manufaktur China Tutup, Harga Tembaga Anjlok hingga 12%
Harga Tembaga Anjlok. (Foto: Okezone.com/CNBC)
A
A
A

JAKARTA - Industri manufaktur di China memperpanjang penutupan akibat wabah virus corona. Hal ini berdampak besar pada harga tembaga telah yang turun hingga 12% sejak pertengahan Januari.

Harga tembaga turun berturut-turut selama 13 hari dan mencapai level terendahnya pada perdagangan Senin 3 Januari 2020. Penurunan harga tembaga menjadi barometer bahwa kesehatan ekonomi dunia sedang bermasalah. Di mana tembaga banyak digunakan untuk elektronik hingga pembangunan rumah.

Baca Juga: Ramalan Ekonomi China akibat Virus Korona, Cuma Tumbuh 4,5%?

"Tembaga benar-benar terkait dengan sektor manufaktur. Ini merupakan kejutan bagi ekonomi global dan manufaktur setelah goncangan perdagangan tahun lalu. Dan itu cukup untuk membuat tembaga dan logam-logam dasar lainnya kini dalam periode kelemahan," ujar Kepala Strategi Investasi Global Charles Schwab Jeffrey Kleintop yang dilansir dari CNBC pada Rabu (5/2/2020).

Harga tembaga yang diperdagangkan di Shanghai turun ke level terendah dalam tiga tahun. Hal ini disebabkan pasar China yang kembali dibuka setelah tutup karena Tahun Baru Imlek. Kontrak tembaga yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange turun sebesar 7%.

Baca Juga: Begini Kolaborasi Sri Mulyani-Gubernur BI Selamatkan Ekonomi RI dari Virus Korona

Penutupan manufaktur di China menekan harga tembaga lebih lanjut. "Di sektor-sektor industri utama China, konstruksi, mobil, dan barang tahan lama, permintaan untuk tembaga membentuk sekitar 50% dari total konsumsi," tulis Ahli Strategi Komoditas Denior ANZ Research Daniel Hynes.

"Dengan asumsi penutupan dalam dua minggu, kita bisa melihat permintaan untuk tembaga turun dengan tingkat yang mirip dengan wabah SARS 2003," katanya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement