Berstatus Internasional, Bandara Komodo Tampung 5 Juta Penumpang
JAKARTA - Bandara Komodo Labuan Bajo akan berstatus bandar udara internasional mulai Juni 2019. Hal ini seiring pengembangan bandara oleh konsorsium PT Cinta Airport Flores (CAF) dengan nilai investasi Rp1,2 triliun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan bandara membuat kapasitas penumpang meningkat. Bandara Komodo bisa menampung hingga 5 juta penumpang.
"Kapasitas kami rencankan paling tidak untuk 5 juta dari sekarang ini paling 1,5-2 juta," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jumat (6/2/2020).
Baca Juga: Telan Rp1,2 Triliun, Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo Segera Dimulai
Menurut Budi, pengembangan bandara mencakup juga penambahan panjang runway, dari 2.250 m x 45 m menjadi 2.700 m x 45 m. Kemudian pengembangan terminal kargo, pengembangan dan ekspansi terminal penumpang domestik dan internasional, pengembangan area komersial, parkir dan fasilitas pendukung lainnya, serta pengoperasian dan perawatan baik airside maupun groundside.
"Runway bertahap kami harpakan sebagaian selesai pada juli kemudian diteruskan lagi. Pertama kali dari 2.450 menjadi 2.600 setelah itu 2.700 atau 2.750," ucapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Harap Semua Bandara Makin Banyak Traffic
Budi pun berharap dengan pengembangan bandara ini, jumlah turis asing yang datang bisa lebih besar. Sebab dengan status internasional lebih mempermudah maskapai asing untuk terbang langsung ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo.
Di sisi lain, dirinya juga meminta investor untuk serius dalam mengembangkan bandara ini. Bahkan dirinya meminta agar bandara mulai dibenahi dengan memasang dekorasi ataupun perbaikan pelayanan menyusul akan ada perubahan status menjadi internasional
"Saya harapkan investor itu melakukan dengan serius dan saya minta dukungan pak Menteri Pariwisata untuk melakukan suatu effort tertentu baik promosi maupun memberikan dekorasi warna dari Labuan Bajo," jelasnya.
