Obligasi jenis ini punya risiko tinggi untuk gagal bayar karena perusahaan-perusahaannya kurang kredibel atau belum terbukti performanya, maka ia dijual dengan kembalian investasi yang tinggi.
Ini yang membuat obligasi-obligasi ini dikenal sebagai obligasi dengan hasil tinggi (high-yield bonds).
Jenis obligasi seperti inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya krisis keuangan global pada tahun 2008.
(Feby Novalius)