Hal serupa dengan yang telah dilakukan bank terbesar di Amerika Serikat, JPMorgan. Minggu lalu, JPMorgan juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan negara tirai bambu tersebut.
Baca juga: Dampak Virus Korona pada Perekonomian, Harga Tembaga Anjlok hingga Ribuan Toko Ritel Tutup
Berbanding jauh pada tahun lalu di kuartal yang sama. Di Tahun 2019, pada kuartal pertama, China berhasil menumbuhkan GDP-nya hingga sebesar 6,4%.
Namun menurut Hyman, tidak semua negara yang memiliki wabah virus yang sama perlu khawatir. Tidak adanya aktivitas perdagangan di China menjadi sebab perekonomian negara tirai bambu tersebut merugi.