Pendanaan proyek sebagai bagian dari perjanjuan usaha patungan dengan ENEC dan Korean Electric Power Corporation (KEPCO) dengan total Rp333 triliun (dengan kurs Rp13.671/USD).
Pencapaian untuk UEA sangat siginifikan mengingat ketegangan di wialayah yang lebih luas atas proliferasi nuklir. al Kaabi menyatakan programnya adalah bukti program damai dan transparan dapat dicapai ketika bekerja sama dengan badan-badan internasional.
"Ketika kami memulai program, membuatnya sangat jelas bahwa kami mengembangkan program yang damai dan digerakkan oleh kebutuhan listrik tambahan. Mengembangkan program yang bertanggung jawab untuk mengambil manfaat dari energi nuklir tanpa menimbulkan kekhawatiran tentang masalah lain terkait dengan tenaga nuklir seperti non-proliferasi," imbuh al Kaabi.
(Fakhri Rezy)