MEDAN – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru terkena dampak wabah virus korona (Covid-19) yang kini mewabah di China. Hal ini dikarenakan ratusan pekerja asal China yang menjadi tenaga teknis di Sinohydro, perusahaan kontraktor pengerjaan PLTA tersebut tak bisa kembali ke Indonesia.
“Total ada lebih dari 1.200 pekerja di pembangkit tersebut. 124 di antaranya pekerja asal China yang bekerja membangun tunel-tunel di pembangkit tersebut. Mereka sekarang masih berada di China, sehingga proyek pembangunan fisik PLTA belum bisa dilakukan,” sebut Penasihat Senior untuk Komisaris Utama PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Emmy Hafild di Medan, Selasa (18/2/2020).
Baca Juga: Ada PLTA Batang Toru, RI Bisa Hemat Rp5,6 Triliun per Tahun
Emmy menjelaskan, ratusan pekerja asal China itu awalnya sudah dating ke lokasi pembangunan PLTA Batangtoru. Namun mereka kembali ke China untuk liburan Imlek.
“Begitu mereka pulang, mereka tidak bisa kembali lagi karena ada wabah virus korona,”sebutnya.