JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Indonesia akan menjalin kemitraaan dengan Pemerintah Jepang. Salah satunya melakukan diklat dan penelitian-penelitian di sektor batu bara.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dapat memberikan manfaat besar dalam pengelolaan Pembangkit Tenaga Listrik berbasis batu bara.
Baca Juga: RI Sulit Lepas dari Batu Bara, Ini Alasannya
"Tantangan sekarang adalah bagaimana kita menghasilkan emisi yang rendah dari energi batubara. Kita sudah memasuki era tersebut," kata Arifin, dalam keterangannya, Kamis (27/2/2020).
Dia mengatakan, teknologi bisa mendorong menciptakan efisiensi proses pembangkitan batu bara. Misalnya, penggunaan boiler supercritical mampu menciptakan efisiensi sebesar 30%, sementara ultra-supercritical bisa sampai mengefisiensikan proses pembangkitan hingga 40%.
Baca Juga: Tingkatkan SDM Tambang Batu Bara, RI Gandeng Jepang
Khusus Advanced ultra-supercritical (A-USC) dan Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC) akan diterapkan ketika teknologi tersebut sudah tersedia secara komersial.
"Ini adalah salah satu bukti kita taat atas Kesepakatan Paris dalam menciptakan lingkungan yang bersih," tegas Arifin.
Follow Berita Okezone di Google News